BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner Selamat Datang Di Website Resmi Media Tri One Yang Di Persembahkan Oleh PT. One News Indonesia Group, Selamat Membaca

PASAMAN BARAT — Malam pergantian tahun tidak selalu harus dirayakan dengan dentuman kembang api dan hiruk-pikuk pesta. Di Kabupaten Pasaman Barat, pesan itu disampaikan tegas namun penuh empati oleh Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., yang mengajak masyarakat menyambut Tahun Baru 2026 dengan ketenangan dan doa..

Di tengah duka bencana yang masih dirasakan sebagian warga, AKBP Agung memilih pendekatan berbeda. Ia meminta masyarakat menahan euforia dan menggantinya dengan refleksi, kepedulian sosial, serta zikir sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.

Himbauan tersebut disampaikan secara masif melalui jajaran pejabat utama (PJU), pemasangan spanduk di sejumlah titik strategis, serta patroli keliling yang digelar Polres Pasaman Barat menjelang malam pergantian tahun. Pesan yang disampaikan jelas: tahun baru bukan tentang keramaian, melainkan tentang kepedulian.

Kapolres menegaskan empat larangan utama yang harus dipatuhi masyarakat. Pertama, larangan menyalakan atau menggelar pesta kembang api sebagai wujud empati kepada korban bencana sekaligus untuk mencegah risiko kebakaran dan kecelakaan.

Kedua, larangan mengonsumsi minuman keras dalam bentuk apa pun. Menurut AKBP Agung, alkohol kerap menjadi pemicu tindakan tak terkendali yang berujung pada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ketiga, larangan melakukan konvoi kendaraan pada malam tahun baru karena dinilai hanya menimbulkan kemacetan, kebisingan, serta keresahan publik tanpa manfaat berarti.

Keempat, larangan keras terhadap balap liar. Kapolres menegaskan bahwa balap liar bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan ancaman nyata bagi keselamatan jiwa, baik pelaku maupun pengguna jalan lainnya.

Lebih dari sekadar larangan, AKBP Agung menekankan dimensi spiritual sebagai inti pesan. Ia mengajak masyarakat mengisi malam pergantian tahun dengan zikir dan doa, mendoakan saudara-saudara yang terdampak bencana serta keselamatan bangsa.

“Mari kita sambut Tahun Baru 2026 dengan berzikir. Doakan pemulihan mereka yang terdampak bencana, dan keselamatan negeri ini,” ujar Kapolres saat menyampaikan himbauan di salah satu titik pusat informasi kota.

Untuk memastikan pesan tersebut benar-benar sampai kepada masyarakat, Polres Pasaman Barat mengerahkan patroli intensif sejak sore hingga dini hari. Patroli dilakukan menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, hingga patroli jalan kaki, dilengkapi pengeras suara untuk mengulang himbauan di berbagai wilayah.

Kapolres juga menegaskan bahwa penegakan hukum tetap diberlakukan bagi pelanggar, mulai dari teguran, surat peringatan, hingga proses hukum bagi pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kerugian atau korban jiwa.

Respons masyarakat dinilai positif. Sejumlah warga menyatakan dukungan terhadap kebijakan tersebut dan memilih menggelar doa bersama di masjid maupun lingkungan masing-masing sebagai bentuk perayaan yang lebih bermakna.

Dengan pendekatan tegas namun humanis, AKBP Agung Tribawanto menunjukkan bahwa kepemimpinan di tengah masyarakat tidak selalu diukur dari kerasnya tindakan, melainkan dari keberanian mengajak publik berhenti sejenak, menunduk, dan peduli.

Di Pasaman Barat, Tahun Baru 2026 diharapkan dimulai bukan dengan ledakan suara, tetapi dengan ketenangan hati dan doa bersama.

TIM 

Posting Komentar

0 Komentar