Kota Sorong — Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memantapkan langkah besar menuju percepatan pembangunan ekonomi melalui penyelenggaraan Papua Barat Daya Investment Year 2025, sebuah agenda strategis yang dibuka langsung oleh Gubernur Elisa Kambu, S.Sos di Gedung LJ Pemerintah Kota Sorong, Rabu (10/12/2025). Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi provinsi termuda di Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur.
Dalam laporannya, Sekretaris DPMPTSP Papua Barat Daya, Herry Widjasena, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan visi pembangunan yang maju dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa Papua Barat Daya membutuhkan sinergi erat antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat adat, UMKM, dan investor untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Papua Barat Daya Investment Year 2025 dirancang sebagai ruang kolaborasi ekonomi terbesar yang pernah digelar sejak berdirinya provinsi tersebut. Kegiatan ini mempertemukan pemangku kepentingan dari tingkat pusat hingga daerah dalam rangka mendorong investasi yang inklusif dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Rangkaian agenda yang disiapkan meliputi simposium para kepala daerah se-Tanah Papua, forum investasi, presentasi peluang investasi strategis, business matching antara investor dan pelaku usaha, forum kerja sama regional, penandatanganan LOI, serta pameran produk unggulan daerah. Selain itu, kegiatan budaya, workshop digital preneur, dan festival Yospan turut digelar sebagai bagian dari promosi identitas dan kekuatan lokal Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Gubernur Elisa Kambu menyoroti besarnya peluang Papua Barat Daya untuk tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru. “Papua Barat Daya memiliki potensi yang sangat besar, tetapi potensi tanpa pengelolaan yang tepat tidak akan memberi nilai lebih bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor dengan memberikan pelayanan cepat, kepastian hukum, dan transparansi melalui perizinan terpadu satu pintu. Investasi yang masuk, kata Gubernur, harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat adat, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber tingkat nasional, termasuk pejabat Kemendagri, Kementerian Investasi, Bank Indonesia, BP3OKP, serta DPMPTSP dari berbagai provinsi mitra strategis. Ribuan peserta dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, lembaga keuangan, UMKM, dan komunitas kreatif hadir dalam acara yang berlangsung hingga 12 Desember 2025.
Dengan dibukanya Papua Barat Daya Investment Year 2025, pemerintah provinsi optimistis dapat mempercepat transformasi ekonomi sekaligus memperkokoh Papua Barat Daya sebagai wajah baru pembangunan di Tanah Papua.
(LK)

0 Komentar