Sorong, Papua Barat Daya – Kepolisian Daerah Papua Barat Daya secara resmi menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat “Lilin Dofior” dalam rangka pelayanan dan pengamanan perayaan Natal 2025 serta Tahun Baru 2026. Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Haribowo, S.IK., M.PA, dan berlangsung di Alun-Alun Aimas, Jalan Sorong–Klamono, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Jumat (19/12/2025).
Apel gelar pasukan ini merupakan bentuk kesiapan Polda Papua Barat Daya bersama TNI dan instansi terkait dalam menjamin keamanan, ketertiban, serta kelancaran seluruh rangkaian kegiatan masyarakat selama momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebanyak 793 personel gabungan disiagakan, terdiri dari 479 personel Polri dan 314 personel TNI, yang akan ditempatkan di berbagai titik strategis di wilayah Papua Barat Daya.
Dalam amanatnya, Kapolda Papua Barat Daya membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, yang menegaskan bahwa Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2025 dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia sebagai langkah strategis pengamanan nasional menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama Nataru 2025 diperkirakan mencapai 119,5 juta orang, meningkat sebesar 7,97 persen atau 8,83 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan mobilitas ini menuntut kesiapsiagaan maksimal dari seluruh unsur pengamanan.
Di sisi lain, Kapolri juga menyoroti peringatan dari BMKG terkait adanya tiga sistem siklonik di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi. Kondisi tersebut dinilai dapat meningkatkan risiko bencana alam, sehingga pelaksanaan pengamanan Nataru tahun ini harus dilakukan dengan upaya ekstra dan terukur.
Sebagai wujud kesiapsiagaan tersebut, Polri bersama stakeholder terkait menggelar Operasi Lilin 2025 yang akan berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Secara nasional, operasi ini melibatkan 146.701 personel gabungan, terdiri dari Polri, TNI, serta instansi terkait lainnya.
Untuk mendukung pelaksanaan operasi, telah disiapkan 2.903 posko di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 1.807 Pos Pengamanan, 763 Pos Pelayanan, dan 333 Pos Terpadu. Posko-posko tersebut akan melayani pengamanan terhadap 44.436 objek vital, seperti gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, kawasan wisata, hingga lokasi perayaan Tahun Baru.
Dalam aspek keamanan dan ketertiban lalu lintas (Kamseltibcarlantas), Polri bersama kementerian terkait telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pembatasan operasional angkutan barang, rekayasa lalu lintas, serta pengendalian arus penyeberangan laut. Rekayasa lalu lintas akan difokuskan pada titik-titik rawan kepadatan dengan memanfaatkan teknologi seperti traffic counting, serta optimalisasi pengelolaan transportasi umum dan kawasan wisata.
Sementara itu, pada bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), pengamanan ibadah Natal akan dilakukan secara maksimal melalui sterilisasi lokasi ibadah, pelibatan organisasi kemasyarakatan keagamaan sebagai wujud toleransi, serta peningkatan kewaspadaan terhadap potensi ancaman terorisme melalui deteksi dini dan langkah preventif. Polri juga akan meningkatkan patroli rutin untuk menekan kejahatan konvensional serta memfasilitasi penitipan kendaraan masyarakat di kantor-kantor polisi.
Menghadapi potensi bencana alam dan kerawanan pangan, kesiapsiagaan tim tanggap bencana beserta sarana dan prasarana pendukung juga menjadi perhatian utama. Selain itu, monitoring ketersediaan bahan pokok dan BBM dilakukan untuk menjaga stabilitas harga serta kelancaran distribusi selama periode Nataru.
Seluruh rangkaian tugas pengamanan akan didukung dengan strategi komunikasi publik yang efektif agar masyarakat memperoleh informasi terkait layanan kepolisian, kondisi cuaca, hingga rekayasa lalu lintas. Layanan darurat Call Center Polri 110 diharapkan menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan cepat.
Menutup amanatnya, Kapolda Papua Barat Daya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh personel gabungan dan mitra terkait yang terlibat dalam Operasi Lilin 2025. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan dan pelayanan Nataru merupakan tanggung jawab bersama, sehingga soliditas dan sinergitas lintas sektor harus terus ditingkatkan.
“Jaga kesehatan, laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan jadikan pengabdian ini sebagai kebanggaan serta ladang ibadah,” pesan Kapolda.
Dengan kesiapan personel dan dukungan seluruh elemen masyarakat, Polda Papua Barat Daya optimistis perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan kondusif.
(TK)

0 Komentar